28722,
19:33 – Setelah lakukan pertemuan dengan para CEO sejumlah perusahaan Korea,
kali ini Presiden Jokowi lakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea
Selatan, Yoon Suk-yeol.
presidenri.go.id
Pertemuan
yang diadakan di Istana Yongsan, Seoul ini sebagaimana ndut baca pada laman
kepresidenan, Presiden Jokowi menyambut baik tren perdagangan bilateral yang terus
meningkat, serta sepakat untuk terus membuka akses pasar, mengatasi hambatan
perdagangan dan promosikan produk unggulan kedua negara.
Presiden
juga mendorong implementasi konkret dari Indonesia-Korea Economic Partnership
Agreement untuk mendorong pemenuhan berbagai target tersebut.
Presiden
juga apresiasi terhadap dukungan Korea Selatan bagi Presidensi Indonesia di G20
serta menantikan kehadiran Presiden Yoon untuk hadir di Bali pada November
mendatang.
Sementara
itu Presiden Yoon Suk-Yeol menyampaikan bahwa komitmen Korea untuk terus
perkuat kemitraan strategis dengan Indonesia sesuai dengan perkembangan dunia
yang dinamis.
Menurutnya
Indonesia-Korea memiliki kesamaan dan tahun depan adalah 50 tahun hubungan diplomatic
Korea-Indonesia, berharap kerja sama dapat setahap lebih maju serta lebih
banyak bertemu dan berkomunikasi dengan Presiden Jokowi.
Ndut
apresiasi dengan kunjungan Presiden Jokowi ke sejumlah negara di kawasan Asia Timur
untuk memperkuat hubungan bilateral terutama bidang ekonomi agar semakin kuat
lagi.
Kita
tahu Indonesia-Korea memiliki hubungan yang dinamis bahkan tahun depan masuki
50 tahun hubungan diplomatic, tentunya kita juga tahu bagaimana produk-produk
Korea mulai masuki Indonesia bahkan kini kebudayannya pun mulai dikenalkan siapa
yang tidak kenal dengan BTS, NCT 127, BlackPink atau drama korea yang mengharu
birukan perasaan penontonnya.
Atau
produk elektroniknya yang mungkin saat ini ada sedang gunakan seperti ponsel
pintar atau alat-alat penunjang kebutuhan rumah tangga anda.
Ndut
sich berharap, Korea Selatan dan negara-negara lain bisa berkolaborasi dalam
membangun Ibukota baru, Nusantara dalam hal smart city dan pengembangan system penyediaan
air minum serta industry baterai mobil listrik yang saat ini mulai digandrungi
sebagai upaya perubahan iklim yang semakin tidak menentu.
Serta
implementasi nyata dari kerja sama antara Kementerian Investasi dengan POSCO
Korea dan Krakatau Steel Indonesia terkait investasi industry baja otomotif
untuk kendaraan listrik dan partisipasi dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara
dengan nilai investasi yang tidak main-main yaitu USD6,37 miliar dengan serapan
tenaga kerja lebih dari 58 ribu jiwa.
Kita
nantikan saja bagaimana kelanjutan dari kerja sama ini dilapangan, dan sejauh
mana dapat menyerap tenaga kerja terutama yang berada di lokasi pabrik, semoga
kerja sama ini dapat mensejahterahkan rakyat kedua negara..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar