Kamis, 28 Juli 2022

Presiden Jokowi Bertemu dengan Presiden Yoon Suk-yeol

presidenri.go.id
28722, 19:33 – Setelah lakukan pertemuan dengan para CEO sejumlah perusahaan Korea, kali ini Presiden Jokowi lakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol.

Pertemuan yang diadakan di Istana Yongsan, Seoul ini sebagaimana ndut baca pada laman kepresidenan, Presiden Jokowi menyambut baik tren perdagangan bilateral yang terus meningkat, serta sepakat untuk terus membuka akses pasar, mengatasi hambatan perdagangan dan promosikan produk unggulan kedua negara.

Presiden juga mendorong implementasi konkret dari Indonesia-Korea Economic Partnership Agreement untuk mendorong pemenuhan berbagai target tersebut.

Presiden juga apresiasi terhadap dukungan Korea Selatan bagi Presidensi Indonesia di G20 serta menantikan kehadiran Presiden Yoon untuk hadir di Bali pada November mendatang.

Sementara itu Presiden Yoon Suk-Yeol menyampaikan bahwa komitmen Korea untuk terus perkuat kemitraan strategis dengan Indonesia sesuai dengan perkembangan dunia yang dinamis.

Menurutnya Indonesia-Korea memiliki kesamaan dan tahun depan adalah 50 tahun hubungan diplomatic Korea-Indonesia, berharap kerja sama dapat setahap lebih maju serta lebih banyak bertemu dan berkomunikasi dengan Presiden Jokowi.

Ndut apresiasi dengan kunjungan Presiden Jokowi ke sejumlah negara di kawasan Asia Timur untuk memperkuat hubungan bilateral terutama bidang ekonomi agar semakin kuat lagi.

Kita tahu Indonesia-Korea memiliki hubungan yang dinamis bahkan tahun depan masuki 50 tahun hubungan diplomatic, tentunya kita juga tahu bagaimana produk-produk Korea mulai masuki Indonesia bahkan kini kebudayannya pun mulai dikenalkan siapa yang tidak kenal dengan BTS, NCT 127, BlackPink atau drama korea yang mengharu birukan perasaan penontonnya.

Atau produk elektroniknya yang mungkin saat ini ada sedang gunakan seperti ponsel pintar atau alat-alat penunjang kebutuhan rumah tangga anda.

Ndut sich berharap, Korea Selatan dan negara-negara lain bisa berkolaborasi dalam membangun Ibukota baru, Nusantara dalam hal smart city dan pengembangan system penyediaan air minum serta industry baterai mobil listrik yang saat ini mulai digandrungi sebagai upaya perubahan iklim yang semakin tidak menentu.

Serta implementasi nyata dari kerja sama antara Kementerian Investasi dengan POSCO Korea dan Krakatau Steel Indonesia terkait investasi industry baja otomotif untuk kendaraan listrik dan partisipasi dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara dengan nilai investasi yang tidak main-main yaitu USD6,37 miliar dengan serapan tenaga kerja lebih dari 58 ribu jiwa.

Kita nantikan saja bagaimana kelanjutan dari kerja sama ini dilapangan, dan sejauh mana dapat menyerap tenaga kerja terutama yang berada di lokasi pabrik, semoga kerja sama ini dapat mensejahterahkan rakyat kedua negara..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar