25522, 14:31 – Indonesia mendapatkan apresiasi dari PBB atas penanganan covid19 selama ini.
Hal
ini disampaikan oleh Presiden Majelis Umum PBB< Abdulla Shahid dalam sambutannya
di acara The 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction a.k.a
GPDRR 2022 yang digelar di Bali Nusa Convention Center, Kabupaten Badung, Bali
pada hari ini.
Dirinya
senang melihat Bali, berkumpul tatap muka dalam skala besar dimana ada sekitr
tujuh ribu peserta telah mendaftar pada pertemuan hai ini. Ini adalah bukti
komitmen kuat dan upaya yang dilakukan oleh Indonesia di bawah kepemimpinan
Presiden Joko Widodo.
Abdulla
Shahid juga sampai penghargaan kepada pemerintah Indonesia yang telah menjadi
tuan rumah dari GDPRR 2022 di tengah pemulihan global dari bahaya Covid19.
Apresiasi
senada juga datang dari Deputi Sekretaris Jenderal PBB, Amina Jane Mohammed dengan
melihat langkah dan kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia dalam
penanganan covid19 di tanah air sehingga acara ini dapat digelar tatap muka dan
aman serta mengapresiasi pencapaian vaksinasi covid19 di negara ini.
Dirinya
mengatakan bahwa dengan memvaksinasi 270 juta orang adalah prestasi yang besar
dan dirinya kembali memuju kepemimpinan Jokowi dalam program vaksin dalam menjaga
semua orang aman.
Terkait
apresiasi yang diterima Indonesia, Presiden Jokowi mengatakan bahwa pemerintah
indonesai menerapkan kebijakan dinamis sesuai dengan situasi terkini dalam menjaga
keseimbangan sisi kesehatan dan sisi ekonomi dengan kebijakan ‘gas dan rem’ terbukti
telah memberikan dampak baik.
Ndut
apresiasi dan ucapkan terima kasih kepada PBB yang telah percayakan kepada Indonesia
untuk menggelar acara ini dengan tatap muka tentunya dengan protocol kesehatan
yang sesuai aturan WHO.
Kita
tahu covid19 juga termasuk dalam bencana yang tidak terjuga dan terjadi saat
ini disamping bencana yang lainnya diman yang namanya bencana itu selalu
merugikan masyarakat dan lapisan bidang lainnya.
Apa
yang dilakukan Indonesia terhadap bencana alam sudah sangat tepat, apalagi
negara kita adalah negara dengan rentan bencana dimana tahun ini per-23 Mei
kemarin sudah ada 1,613 bencana dengan 500 kali gempa baik skala kecil maupun
besar namun itu semua bisa ditangani dengan baik oleh pemerintah.
Ndut
berharap dari acara ini melahirkan metode atau solusi dalam menghadapi situasi
bencana alam di tengah adanya isu perubahan iklim yang semakin tidak menentu
ini agar semua negara di dunia dapat mengantisipasinya.
Kita
nantikan kesimpulan dari pertemuan ini, semoga ada sedikit titik cerah dalam
menghadapi situasi seperti ini ditengah perubahan iklim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar