9122, 14:55 – Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada Afghanistan.
Sebagaimana ndut baca pada laman resmi
Kemlu, bantuan ini berisi kebutuhan makanan dan nutrisi yang diperlukan oleh
rakyat Afghanistan saat ini.
Bantuan kemanusiaan ini diberikan sebagai
respon terhadap situasi kemanusiaan yang semakin memburuk di negara itu,
setidaknya 23 juta penduduk terancam kelaparan, jumlah ini melebihi setengah
penduduk Afghanistan, kemudian lebih dari 3 juta anak-anak Afghanistan terancam
mal nutrisi.
Dalam mempersiapkan bantuan ini, Indonesia
terus melakukan koordinasi dengan badan PBB yang berada di lapangan khususnya,
World Food Program a.k.a. WFP, bantuan Indonesia ini akan disalurkan melalui
kerja sama dengan WFP dan akan di supervise oleh misi Indonesia di Kabul.
Selain bantuan kemanusiaan jangka pendek,
Indonesia juga tengah persiapkan bantuan jangka panjang berupa Pendidikan dan
pemberian kapasitas terutama untuk kaum perempuan Afghanistan.
Dalam pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam
a.k.a. OKI di Islamabad, Indonesia tegaskan pentingnya penghormatan hak-hak dan
pemberdayaan perempuan di negara itu.
Dalam waktu dekan, pembahasan lebih lanjut
terkait kerja sama Pendidikan dan pemberdayaan perempuan Afghanistan akan
dibahas pemerintah Indonesia dengan Qatar dan wakil dari Afghanistan.
Ndut mengapresiasi dengan apa yang
dilakukan pemerintah dalam membantu Afghanistan yang terancam kelaparan dan ini
juga mengingatkan kepada Taliban agar melihat kondisi rakyatnya.
Kita tahu saat ini Taliban kembali
menguasai Afghanistan namun sampai hari ini apa yang dijanjikan kepada
masyarakat termasuk komunitas internasional akan lebih perhatikan anak dan
wanita ternyata belum terbukti nyata termasuk dalam hal Pendidikan.
Kita masih lihat bagaimana Taliban masih
belum menjalankan janjinya, dan Indonesia tetap konsisten dalam mendukung
perdamaian di kawasan tersebut, karena Indonesia menginginkan Afghanistan
negara yang damai, sejahtera dan stabil.
Ndut berharap Indonesia dan komunitas
internasional bisa terus menekan Taliban agar menjalani dan mewujudkan janji
mereka terutama pada hak dari wanita dan anak serta yang lainnya dimana sampai sekarang
masih belum terrealisiasikan.
Kita nantikan saja apakah Taliban mulai berubah dengan menjalankan nyata janji yang mereka ucapkan pada bulan Agustus 2021 lalu atau memang hanya sekenar penarik simpati saja walaupun itu tidak pernah direalisasikan nyata, kita tunggu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar