Rabu, 08 Desember 2021

Bajulijo Menangi Duel Klasik

81221,  22:40 – Klub kebanggan warga Surabaya, Persebaya menangi duel klasik ketika berhadapan dengan Persib di Stadion Maguwuharjo, Sleman.

Bertindak sebagai tamu, Persebaya di tekan oleh tuan rumah Persib dengan berbagai serangan namun selalu gagal dalam penyelesaian akhir.

Persebaya membuka keran gol pada menit ke-58 disaat Persib gencarkan serangan terhadap lini belakang baju ijol.

Berawal dari tendangan jauh Muhammad Hidayat di tengah lapangan, bola meluncur ke Taisei Marukawa

Sejatinya bek kiri Persib, Zalnando berada di posisi tepat untuk menghalau bola namun apadaya dirinya terjatuh sehingga bola dapat diterima oleh Marukawa yang lakukan sedikit control dengan dibayang-bayangi pemain belakang Persib.

Dengan sedikit control dan langsung tembak bola ke dalam gawang Persib yang tidak bisa dijangkau oleh Muhammad Natshir, 0-1 untuk Persebaya.

Alih-alih lakukan serangan untuk imbangi permainan, apa daya Persib lagi-lagi harus terima kenyataan kebobolan untuk kedua kalinya pada menit ke-70

Berawal dari serangan balik, Bruno Moreira yang terima umpan bermain umpan 1-2 dengan Marukawa sebanyak dua kali, dengan tenang Bruno lakukan sepakan mendatar dan pelan ke gawang yang kosong setelah Natshir terkecoh, 0-2 untuk Persebaya.

Persib dengan mengandalkan dua sector sayap dan keunggulan pada tendangan jarak jauh namun semua itu sirna karena solidnya pertahanan Persebaya dengan dukungan dari Rizky Ridho dan kawan-kawan.

Persebaya menutup malam indah mereka dengan gol kedua Marukawa pada menit ke-90+4 berawal dari umpan terobosan Marcellino Ferdinan yang membuka pertahanan Persib dan memberikan kepada Marukawa.

Marukawa yang lolos jebakan offside lalu lesakkan bol dengan kaki krinya yang tidak dapat dijangkau oleh Natshir yang hanya bisa geram dengan memukul rumput karena buruknya penampilan rekan-rekannya, 0-3 untuk Persebaya.

Ndut yang nonton pun cukup kaget dengan hasil yang ada, di mana sedang peluit dibunyikan wasit Steven Yubel Poli tanda dimulai pertandingan, Persib selalu mengambil peran bahkan dominan tapi hasilnya Persebaya yang keluar jadi pemenang.

Ini menjadi bahan evaluasi Persib ke depannya agar tidak terulang kembali, diawal panas terakhirnya melempem termasuk ada apa dengan memasang Muhammad Natshir sebagai kiper bukannya selama ini Teja Paku Alam yang selalu dimainkan, ada apa ini ? hanya pelatih Rene yang tahu.

Ndut berharap dengan kekalahan ini ada evaluasi besar-besaran, apakah mesti di demo fans Persib dulu sampai bakar flare di depan kantor Persib atau mess pemain, baru sadar dan kembali ke trek kemenangan termasuk permintaan untuk mengganti pelatih kalau memang sudah tidak lagi angkat Persib jadi juara.

Kita nantikan kebangkitan Persib di pertandingan selanjutnya yang kabarnya akan melawan Persik Kediri yang sedang berusaha menghindar degradasi pada akhir pekan nanti.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar