Selasa, 02 November 2021

Komitmen Indonesia Dalam Perubahan Iklim

21121,  01:55 – Perubah iklim adalah ancaman besar bagi pembangunan dan kesejahteran global, solidaritas, kerja sama, kolaborasi dan kemitraan global kunci untuk keluar dari isu ini.

Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat berbicara pada KTT Perubahan Iklim a.k.a. COP26 di Scottish Event Campus, Glasgow, Skotlandia Senin (1/11) waktu setempat, sebagaiman ndut baca pada laman resmi presiden.

Presiden Jokowi menjelaskan dengan potensi alam yang begitu besar Indonesai akan berkontribusi dalam penanganan perubahan iklim, dimana deforestasi turun signifikan terendah dalam 20 tahun terakhir, kebakaran hutan pun turun 82 persen pada 2020.

Selain itu, Indonesia telah mulai rehabilitasi hutan mangrove seluas 600 ribu hektar sampai 2024 terluas di dunia, dan juga telah rehabilitasi 3 juta lahan kritis antara tahun 2010 hingga 2019.

Pada isu energi, Indonesia terus melangkah maju dengan pengembangan ekosistem mobil listrik dan pembangunan pembangkit tenaga surga terbesar di Asia Tenggara, dan juga memanfaatkan energi baru terbarukan termasuk biofuel, serta pengembangan industry berbasis energi bersih termasuk pembangunan Kawasan industry hijau terbesar di dunia yang terletak di Kalimantan Utara.

Indonesia juga pastikan terus memobilisasi pembiayaan iklim dan pembiayaan inovatif seperti pembiayaan campura, obligasi hijau dan sukuk hijau, menurutnya penyediaan pendanaan iklim dengan mitra negara maju merupakan gamer charger dalam aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di negara berkembang.

Selain itu, Carbon Market dan Carbon Price harus menjadi bagian dari upaya penanganan isu perubahan iklim, dimana ekosistem ekonomi karbon yang transparan dan berintegritas, inklusif dan adil harus diciptakan.

Ndut yang baca teks pidato lengkapnya tidak percaya dan membayangkan bagaimana para pemimpin negara yang hadir di acara tersebut akan terkagum-kagum dengan penjelasan Presiden Joko Widodo akan Indonesia dalam hadapi perubahan iklim.

Perubahan iklim kini terasa dimana bumi semakin panas, dimana banyak negara yang kekeringan karena minim curah hujan, gletser mulai mencair dan tidak ada keteduhan bumi ini.

Kita tahu setiap tahun selalu ada KTT Perubahan Iklim dengan mencapai kata sepakat, tapi apakah itu dijalankan oleh negara anggota dalam hal pencapaian suhu bumi, kalau dijalankan pasti bumi akan meneduhkan bukannya tambah panas, dan bahaya lain menghantui penduduk dunia.

Apa yang dilakukan Indonesia dibawah kepemimpinan Jokowi adalah untuk mencegah perubahan iklim yang semakin memburuk, setidaknya bisa memanjang umur dari perubahan iklim tersebut

Kita nantikan kesepakatan apa yang dihasilkan dari KTT Perubahan Iklim ini apakah ada kolaborasi antar negara dalam menjaga bumi ini tetap teduh dan terjaga, kita tunggu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar