151021, 07.00 – Tim bulutangkis puteri Indonesia harus mengakui kehebatan daripada negeri gajah putih, Thailand dalam perempat final Piala Uber yang berlangsung di Ceres Arena, Aarhus, Denmark.
Pada pertandingan pertama, Indonesia
menurunkan Gregoria Mariska Tunjung yang berhadapan dengan Pornpawee Chochuwong.
Walau sempat unggul pada gim pertama namun
Gregoria harus akui permainan Chochuwong berakhir dengan angka 21-14, 10-21 dan
10-21 dalam waktu 62 menit, 0-1 untuk Thailand atas Indonesia.
Pada pertandingan kedua, Indonesia menurunkan
ganda puteri Greysia Polii / Apriyani Rahayu berhadapan dengan ganda puteri
nomor satu dunia Jongkolphan Kititharakul / Rawinda Prajongjai.
Pada pertandingan ini pasangan Greysia /
Apri sukses membungkam permainan Kititharakul / Prajongjai dengan tiga gim 21-17,
17-21 dan 21-19 dalam waktu 92 menit dan mengubah menjadi 1-1 untuk kedua tim.
Pada pertandingan ketiga, Indonesia
menurunkan tunggal peringkat 126 dunia, Putri Kusuma Wardani menghadapi
peringkat 13 dunia, Busanan Ongbamrungphan.
Putri KW harus mengakui permaian Busanan
dengan dua angka langsung 9-21 dan 21-23 dan mengubah menjadi 2-1 kemenangan
Thailand atas Indonesia.
Pada pertandingan keempat, Indonesia
menurunkan ganda puteri Siti Fadia Silva Ramadhanti / Ribka Sugiarto berhadapan
dengan ganda Thailand, Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai.
Siti Fadia / Ribka menang dengan tiga gim
a.k.a. rubber game dengan angka 21-19, 15-21 dan 21-15 dan membuat kedudukan
menjadi 2-2 untuk kedua negara.
Di partai penentuan, Indonesia menurunkan
tunggal puteri Ester Nurumi Tri Wardoyo yang berhadapan dengan tunggal Thailand
Phittayaporn Chaiwan.
Ester harus akui permainan dari Chaiwan
dengan dua gim langsung dengan angka 23-25 dan 8-21 dan mengubah menjadi 2-3 dari
Thailand.
Sangat disayangkan sekali Indonesia
lagi-lagi harus jadi pecundang karena kalah dari team ‘kemarin sore’ yang alami
perbaikan menyeluruh yaitu Thailand, padahal dari segi teknis kita unggul
semuanya tapi ya dilapangan lain ceritanya.
Kita tahu hampir 20 tahun Indonesia tidak
ada gelar dari kejuaraan bergengsi macam Piala Sudirman apalagi Piala Uber tapi
apa mau dikata cuma segini permainan Indonesia yang bisa ditampilkan tidak
lebih dan tidak kurang.
Ndut berharap ini menjadi pelajaran bagi
para penerus Gregoria, Greysia Polii agar di kemudian tahun ada gelaran seperti
ini dapat meraih gelar juara yang diidamkan oleh pecinta bulutangksi Indonesia
karena udah belajar dari kegagalan.
Kita nantikan kiprah para penerus Gregoria
dan Greysia Polii dalam kejuaraan yang diadakan oleh BWF semoga dapat hasil
terbaik dan peringkat yang mumpuni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar