81021, 10:41 - Badan Pengawas Obat dan Makanan a.k.a. BPOM pada Kamis (7/10) mengeluarkan izin penggunaan darurat a.k.a. Emergency Use Authorization (EUA) untuk produk vaksin dengan nama dagang Zifivax.
Zifivax adalah vaksin yang dikembangkan dan
diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical dengan platform rekombinan
protein sub-unit dalam artian, platform vaksin tersebut diambil dari spike
glikoprotein atau bagian kecil virus yang akan memicu kekebalan tubuh saat
disuntikkan ke tubuh manusia.
Vaksin Zifivax digunakan untuk indikasi
pencegahan covdi19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 pada usia 18 tahun
keatas. Vaksin ini diberikan sebanyak 3 kali suntukan secara intramuscular dengan
interval pemberian 1 bulan dari penyuntikan pertama ke berikutnya.
Dosis yang diberikan dalam sekali
penyuntikan adalah 26 mcg (0,5 mL), dalam penyimpanan dibutuhkan suhu antara 2
hingga 8 derajat celcius.
Untuk efikasi atau kemanjuran, berdasar hasil
uji klinis fase 1,2,3 efikasi vaksin ini capai 81,71% dihitung 7 hari setelah
dapatkan vaksin lengkap, kemudian efikasi tersebut capai 81,4% bila dihitung 14
hari setelah dapatkan vaksin lengkap.
Bila dari usia, efikasi vaksin ini pada
usia 18-59 tahun sebesar 81,51 % dan kelompok lansia usia 60tahun ke atas
sebesar 87,58 %
Vaksin Zifivax ini dapat menangkap varian
covid19 seperti Alpha, Gamma, Delta dan Kappa. Efikasi terhadap varian Delta sebanyak
77,47 %, Alpha 92,93%, Gamma 100 % dan Kappa sekitar 90%. Kita pun tahu bagaimana
varian Delta sudah menyebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Apakah ada efek samping dari vaksin ini ?
tentunya semua vaksin pasti ada efek sampingnya namun dilihat bagaimana tubuh
meresponnya, untuk Vaksin Zifivax ini efek sampingnya timbul nyeri pada tempat
suntikan, sementara efek sistemik yang paling sering terjadi adalah sakit
kepala, kelelahan, demam, nyeri otot (myalgia), batuk, mual (nausea), dan diare
dengan tingkat keparahan grade 1 dan 2.
Pemegang EUA vaksin Zifivax di Indonesia
adalah PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio) yang saat ini dalam tahap
pembangunan fasilitas produksi vaksin (fill and finish) dengan kemasan vial dan
prefilled syringe.
Ndut mengapresiasikan dengan yang dilakukan
BPOM dalam mengeluarkan EUA untuk vaksin Zifivax sekaligus menambah
pembendaharaan vaksin yang ada di Indonesia seperti Sinovac, Astrazeneca, Sinopharm,
Johnson and Johnson, Pfiezer, Moderna.
Ndut berharap dengan adanya EUA ini membuat
semakin banyak orang melakukan vaksin tanpa harus melihat apa vaksinnya, karena
semua vaksin sama, sama-sama bisa menangkal covid19 berserta variannya.
Kita nantikan wujud nyata dari vaksin Zifivax di lapangan dalam sentra vaksin yang digelar lintas sector dalam mewujudkan target 70% warga sudah divaksin pada akhir tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar