Minggu, 12 September 2021

Lapas Kebakar, Salah Siapa ?

Pertama-tama ndut haturkan turut simpati dan dukacita kepada keluarga korban kebakaran lapas kelas 1 Tangerang semoga diberi kekuatan dan ketabahan dalam menerima musibah ini.

Kita tahu kebakaran lapas kelas 1 Tangerang terbakar pada Rabu (8/9) dinihari yang menyebabkan 41 orang tewas dan data terbaru menjadi 45 warga binaan lapas tersebut yang tewas.

Ini menjadi kebakaran lapas ke-9 yang terbakar di Indonesia yang dimulai dari lapas kelas IIA Banceuy pada tahun 2016 dan terakhir sebelum Tangerang yaitu lapas Purwokerto tahun 2020.

Pihak kepolisian pun menaikkan status penyelidikan menjadi penyidikan dengan memanggil semua pihak yang berkaitan dengan kebakaran lapas.

Apakah benar lapas kebakar karena korsleting listrik ? sejauh ini belum ada kepastian namun ndut percaya dengan ungkapan komisioner Komnas HAM, Choirul Anam yang mengatakan berkaitan dengan aktivitas para napi terutama menggunakan ponsel.

Setahu ndut, tidak hanya lapas tetapi rutan pun banyak berkeliaran ponsel, apa yang dikatakan Choirul Anam memang ada benarnya, cara warga binaan untuk dapatkan listrik pun agak ekstrem

Hanya dengan bermodalkan seutas tali macam senar gitar yang dibebankan kepada listrik, dan warga binaan pun bisa melakukan kegiatan isi daya baterai ponsel dengan membenturkan tembaga merah dan hitam ke ujung tembaga baterai lalu dicolok.

Jadi bisa bayangkan, kalau salah posisi pemasangan maka akan terjadi ledakan kecil, namun ini bisa menjadi pelecut kebakaran, atau sedang ramai melakukan isi daya dengan system yang sama.

Tidak hanya improvisasi listrik untuk ponsel tetapi ada juga digunakan untuk memasak atau memanaskan air untuk minum kopi atau yang lainnya.

Tapi itu kembali lagi kepada hasil penyedikan dari kepolisian, boleh saja berasumsi tapi polisi lah yang punya kebijakan untuk membuka kasus ini selebar-lebarnya agar menjadi terang benderang.

Selain itu, ndut pun baru tahu kalau di Lapas Tangerang bangunannya bermaterikan papan triplek dan kayu sangat beda dengan bangunan lapas kelas II Jakarta Pusat atau Rutan Kelas 1 Cipinang yang dari cor.

Dengan kasus ini, ndut berharap polisi dapat bergerak cepat dalam membuka tabir dari kejadian ini agar semakin terang.

Kita nantikan saja kelanjutan dari kasus ini, adakah petinggi KemKumHAM yang terseret dalam kasus ini agar tidak terulang kembali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar