Pertama-tama ndut haturkan turut simpati dan dukacita kepada keluarga korban kebakaran lapas kelas 1 Tangerang semoga diberi kekuatan dan ketabahan dalam menerima musibah ini.
Kita
tahu kebakaran lapas kelas 1 Tangerang terbakar pada Rabu (8/9) dinihari yang
menyebabkan 41 orang tewas dan data terbaru menjadi 45 warga binaan lapas
tersebut yang tewas.
Ini
menjadi kebakaran lapas ke-9 yang terbakar di Indonesia yang dimulai dari lapas
kelas IIA Banceuy pada tahun 2016 dan terakhir sebelum Tangerang yaitu lapas
Purwokerto tahun 2020.
Pihak
kepolisian pun menaikkan status penyelidikan menjadi penyidikan dengan
memanggil semua pihak yang berkaitan dengan kebakaran lapas.
Apakah
benar lapas kebakar karena korsleting listrik ? sejauh ini belum ada kepastian
namun ndut percaya dengan ungkapan komisioner Komnas HAM, Choirul Anam yang mengatakan
berkaitan dengan aktivitas para napi terutama menggunakan ponsel.
Setahu
ndut, tidak hanya lapas tetapi rutan pun banyak berkeliaran ponsel, apa yang
dikatakan Choirul Anam memang ada benarnya, cara warga binaan untuk dapatkan
listrik pun agak ekstrem
Hanya
dengan bermodalkan seutas tali macam senar gitar yang dibebankan kepada listrik,
dan warga binaan pun bisa melakukan kegiatan isi daya baterai ponsel dengan
membenturkan tembaga merah dan hitam ke ujung tembaga baterai lalu dicolok.
Jadi
bisa bayangkan, kalau salah posisi pemasangan maka akan terjadi ledakan kecil,
namun ini bisa menjadi pelecut kebakaran, atau sedang ramai melakukan isi daya
dengan system yang sama.
Tidak
hanya improvisasi listrik untuk ponsel tetapi ada juga digunakan untuk memasak
atau memanaskan air untuk minum kopi atau yang lainnya.
Tapi
itu kembali lagi kepada hasil penyedikan dari kepolisian, boleh saja berasumsi
tapi polisi lah yang punya kebijakan untuk membuka kasus ini selebar-lebarnya
agar menjadi terang benderang.
Selain
itu, ndut pun baru tahu kalau di Lapas Tangerang bangunannya bermaterikan papan
triplek dan kayu sangat beda dengan bangunan lapas kelas II Jakarta Pusat atau
Rutan Kelas 1 Cipinang yang dari cor.
Dengan
kasus ini, ndut berharap polisi dapat bergerak cepat dalam membuka tabir dari
kejadian ini agar semakin terang.
Kita
nantikan saja kelanjutan dari kasus ini, adakah petinggi KemKumHAM yang
terseret dalam kasus ini agar tidak terulang kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar