291220, 15.00wita - Baru ini ndut menikmati kota yang kata masyarakat atau anak millennial, gaya ‘sultannya’ Bali yaitu Ubud.
Ya
setelah berada di Canggu, kini ndut bermigrasi ke Ubud untuk kalau kata anak
sekarang bilangnya staycation tepatnya di The Evitel Resort Ubud, Gianyar dapat
kamarnya yang terasnya menghadap ke areal persawahan.
Iseng
melihat buku panduan tentang info kamar ada beberapa fasilitas macam breakfast,
fitness, spa, room service ditutup pakai stiker putih, kamar mandinya pun
kacanya dekat dengan tempat tidur model transparan dengan sedikit blur di areal
tertentu.
Soal
teras yang menghadap ke areal persawahan membuat sore-sore nikmat, dimana ndut
menikmati ciptaan Tuhan sembari mengecap kopi Nescafe hitam dengan air panas
dari teko listrik, sila dibayangkan dan buktiin di The Evitel Resort
Ubud-Gianyar.
Namun
sayangnya sore nikmat ini harus ternoda karena turunnya hujan sore ditambah
wisatawan cilik yang norak dan kamsupay teriak-teriak karena merasakan gema.
Saat
jalan menemani ponakan berenang tak sengaja dan tak diduga ndut melihat tikus
ukuran sedang sedang asik masyuk lalu Lalang di areal bar, coba dibayangkan
Hotel tapi tingkat higienisnya berkuarang apalagi sedang cuaca ekstrem ditambah
pandemic.
Di
tambah ada turis dalam negeri dengan seenak udelnya makan sate di areal jalan
dengan lahap mungkin pikirnya tidak ramai ya makan saja di jalan, wadidaw ciri
khas orang Indonesia sekali kawan ! uupppsss.
Namun
kejengkelan itu terhapus dengan menikmati terbenamnya matahari dari Rooftop Sky
Pool The Evitel mengagumi ciptaan dan karya Tuhan, setelah itu kembali ke kamar
dengan aktivitas lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar