30521, 05.00 -- Disaat Satria Muda Pertamina melaju ke final setelah kalahkan West Bandit Solo 74-48 di Mahaka Square, Kelapa Gading. Chelsea jinakkan hegemoni Manchester City.
Juara
baru terjadi di Estadio da Dragao, Lisbon, Portugal, All England Final tersaji
antara Chelsea lawan Manchester City dengan ditonton sekitar 16,200 supporter
dan para undangan.
Chelsea
mampun jinakkan hegemoni City yang bergelimang uang dan bintang dengan gol dari
pemain masa depan Jerman, Kai Havertz pada menit ke-42 manfaatkan umpan
terobosan Mason Mount yang lolos jebakan off side.
Hingga
pluit berbunyi tanda 90 menit usai tidak ada gol tercipta, luapan kegembiraan
naungi para pemain klub asal London Utara ini, bagi Tuchel ini gelar pertamanya
setelah dimusim 2019/2020 hanya runner up bersama Paris Saint Germain.
Bagi
Thomas Tuchel hanya butuh 4 bulan 3 hari untuk meracik team setelah ditinggal
Frank Lampard dan terbukti piala kuping lebar untuk kedua kali diraih selteah
edisi pertama pada musim 2011/12.
Untuk
Thomas Tuchel gelar ini mengukuhkan sebagai pelatih Jerman ketiga yang angkat
piala Liga Champion setelah Jurgen Klopp musim 2018/19, Hansi Flick dengan
Muenchen musim 2019/2020 dan Tuchel dengan Chelsea musim 2020/21.
Dengan
hasil ini membuktikan bahwa uang, pemain bintang, pelatih bertabur prestasi
tidak jaminan bisa berkata di liga champion justru takluk dari racikan maaf
pelatih kemarin sore dan itu terbukti !
Selamat
buat Chelsea, anda memang layak juara Eropa dengan permainan apik mampu
jinakkan pola permainan pelatih berkelas macam Pep Guardiola semoga sukses di
partai selanjutnya yaitu Piala Super Eropa lawan Villareal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar