251223,
12:00 – Kami Berkesempatan untuk mengunjungi Museum Kepresidenan atau lebih
dikenal dengan Balai Kirti.
Kenapa
bisa ? jadi pada Minggu 24 Desember 2023 kemarin w mengikuti kegiatan
mengeksplore segala sesuatu di Kota Bogor dari Komunitas Historia salah satunya
adalah berkunjung ke Balai Kirti.
Akhirnya
yang ditunggu pun tiba setelah jalan lebih dari 4 kilo mengelilingi berbagai
tempat bahkan sempat melihat dari luar suasana kediamanan dari perancang Masjid
Istiqlal F Silaban.
Tibalah
di depan komplek Istana Kepresidenan Bogor dan menunggu karena kaka kaka dari
Komunitas Historia masuk ke dalam untuk mengurus administrasi dan meminta izin
masuk.
Setelah
menunggu 15 menit, kami pun ber-11 masuk ke areal dalam setelah menjalani
pemeriksaan di depan oleh Pasukan Pengamanan Presiden a.k.a. Paspampres.
Jadi
teman teman sekalian, museum kepresidenan ini diresmikan pada 2014 oleh
Presiden ke 8 Republik Indonesia (jangan lupakan jasa Asa’at dan Syafruddin
Prawiranegara terhadap negara ini) Susilo Bambang Yudhoyono atau Pak Beye.
Setelah
masuk kami disambut dengan patung pahatan kayu Garuda Wisnu Kencana yang
dipahat oleh seniman Bali dan dikirim langsung dari Bali.
Usai
melihat patung Garuda Wisnu Kencana, kami pun menaruh tas dan segala atribut ke
bagian penitipan yang dijaga lagi oleh Paspampres.
Kami
pun masuk dan disambut dengan layar besar yang memperlihatkan kemegahan dan
luasnya wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah pulau pulau.
Ketika
berada di belakang layar besar, ada tujuh patung diri dengan ukuran dua kali
lebih besar dari wujud aslinya para presiden RI.
Mulai
dari Bung Karno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati dan Susilo Bambang
Yudhoyono dan satu satu tempat yang nantinya akan ditempati oleh patung diri
Jokowi.
Sayangnya
keberadaan Asa’at dan Safruddin Prawiranegara tidak ada atau memang para tokoh
bangsa kita ini sudah lupa dengan jasa dari dua tokoh ini yang berperan agar
negara hadir walau dalam situasi perang.
Jadi
ingat ucapan Bung Karno, Jangan Pernah Melupakan Sejarah atau Jas Merah, mari
kita lanjutkan lagi.
Di
depan patung diri para presiden tersebut terdapat dua pigura dimana yang satu
berisikan Soempah Pemoeda dan yang satu lagi adalah lirik dari Indonesia Raya yang
pertama kali diperdengarkan oleh WR Supratman di Kongres Pemuda II.
Lalu
kami beranjak ke lantai atas, kami disambut dengan tampilan besar pigura yang
berisikan sumpah presiden yang diucapkan di hadapan para wakil rakyat ketika
dilantik.
Dari
pigura sumpah presiden kami masuk ke ruang yang berisikan koleksi pribadi dari
ketujuh presiden Indonesia.
Ruangan
pertama yang kami kunjungi adalah ruangan koleksi pribadi dari Ir Sukarno yang
terdiri dari baju kebesaran beliau yang selalu digunakan dalam setiap event,
kemudian tongkat komando bahkan asbak yang beliau gunakan pun ada di ruangan
ini.
Selain
itu ada berbagai macam photo Ir Sukarno bersama tokoh dunia mulai dari Mao
Zedong, tokoh revolusioner Kuba Fidel Castro dan Ernesto ‘Che’ Guevarra pun ada
termasuk Presiden ke 35 Amerika Serikat, John Fitzgerald Kennedy juga ada.
Selain
photo dan koleksi pribadi di tempat ini pun terdapat perangko dan sampul hari
pertama yang berwajahkan Ir Sukarno tiap edisi dan juga terdapat list Honoris
Causa dari lintas negara dan lembaga yang berjumlah 26 buah.
Lepas
dari ruang koleksi pribadi Ir Sukarno, kini beralih di ruangan presiden ketiga
(kembali lagi, jangan lupakan peran dari Asa’at dan Syafruddin Prawiranegara
terhadap negara ini, siapa mereka silakan googling sendiri ya) yaitu Soerharto.
Siapa
yang tidak kenal dengan sosok Soeharto ini, kita pernah merasakan kinerjanya
hingga 32 tahun lamanya, dikenal sebagai bapak Pembangunan karena di era beliau
pembangunan sedang marak.
Begitu
masuk ke dalam kita akan disuguhkan dengan kata kata Mutiara yang khas dari
sosok kelahiran 8 Juni 1921 ini.
Koleksi
pribadinya adalah seragam kebesaran militer beliau karena latar belakangnya
adalah militer, kemudian tongkat komando sama halnya dengan Ir Sukarno.
Kemudian
ada tanda jasa dari pemerintah serta beberapa peralatan keseharian beliau dalam
bekerja bahkan ada telepon dari lapisan emas pun terpajang di ruangan khusus
Soeharto.
Lanjut
ke ruangan Presiden Burhanuddin Jusuf Habibie atau dikenal dengan Pak Habibie,
mantan Menristek ini pun ternyata memiliki hobi photografi sehingga dalam
tampilan koleksi pribadinya terdapat kamera Leica, kereeen….
Selain
itu ada miniature pesawat N 250, dan yang ikonik adalah CN 235 Gatot kaca namun
sayang karena krisis moneter dua pesawat ini gagal dikembangkan.
Namun
kita boleh bangga bahwa ada putra Indonesia yang mana hasil pemikirannya
tentang navigasi udara banyak digunakan oleh semua negara.
Selain
itu ada tanda jasa dari pemerintah, kaca mata, pena dan dua buah DVD film kisah
cinta beliau dengan Ibu Ainun yang beberapa lalu sempat hits karena dibintangi
oleh Reza Rahardian sebagai Habibie.
Selain
itu kabarnya ada selendang Ibu Ainun yang diserahkan keluarga kepada pihak
Balai Kirti namun sampai saat ini belum diperkenalkan kepada publik. Kemudian
ada beberapa tampilan video tentang kegiatan beliau
Setelah
itu lanjut ke Presiden Abdurrahman Wahid atau kita kenal sebagai Gus Dur sosok
yang katanya penuh dengan kontroversi namun menjadi sosok yang akan dikenang
oleh kaum Tionghoa karena membuat Imlek sebagai Hari Raya Nasional.
Gus
Dur pun dalam koleksi ini terdapat Kemeja dan Sarung yang digunakan dalam
kegiatan kepresidenan berikut dengan songkok khas dan tongkat.
Selain
itu seperti halnya tiga presiden lainnya ada tanda jasa dari pemerintah dan
juga terdapat dua buku pemikiran beliau serta kaca mata dan jam tangan pun
disertakan.
Yang menarik bagi kami adalah dimana pada deretan photo dari Gus Dur dengan para pemimpin dunia salah satunya adalah duduk satu meja dengan PM Israel Ehud Barak
Lanjutnya
adalah presiden wanita pertama yang dimiliki oleh Indonesia, beliau adalah
Megawati Soekarnoputri.
Dalam
koleksi pribadinya menampilakn sebuah buku mengenai dalamnya istana negara,
kain batik dan juga tanda jasa dari pemerintah kepada beliau.
Selain
itu juga ada sebuah pigura yang berisikan kutipan yang menjadi ciri khas
beliau.
Usai
dari Megawati Soekarnoputri kita beranjak menuju ke Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono atau Pak Beye.
Di
ruangan ini menampilkan koleksi photo bersama anak mantu dan cucu, kemudian
koleksi pribadinya salah satunya toga dalam pengukuhan Guru Besar bidang Ilmu
Ketahanan Nasional dari Univeristas Pertahanan.
Yang
menarik di diorama Pak Beye ini adalah ada sebuah ponsel Nokia series 9300
Communicator yang digunakan dalam menampung keluhan rakyat Indonesia dengan
nomor 9949, masih inget ?
Ya
di ponsel inilah keluhan kalian terhadap negara dan apapun ditampung dan
dibahas oleh Pak Beye bersama pihak terkait.
Selain
itu ada helmet warna Biru ciri khas pasukan perdamaian PBB dimana Pak Beye
pernah bertugas di Bosnia ketika menjadi Chief Military Observer pada tahun
1995 dengan pangkat Kolonel.
Bicara
pasukan penjaga perdamaian, lewat tangan dingin beliau Indonesia memiliki satu
satunya di dunia kamp pelatihan pasukan PBB di kawasan Sentul yang gestur
lokasinya hampir mirip dengan wilayah konflik.
Salah
satu anaknya Agus Yudhoyono pun mengikuti jejak sang anak menjadi salah satu
komandan Pasukan Kontingen Garuda XXIII A untuk bertugas di Lebanon dalam misil
UNIFIL.
Nah
berakhir sampai disini, kemudian ada satu ruang berisikan layar computer tempat
berinteraksi dan dan gambar dari seniman Yogyakarta yang mana karyanya selalu
menampilkan bentuk mata dan wajah yang sangat hitam sekali.
Di
ruang interaktif yang kabarnya akan menjadi diorama Pak Jokowi ini terdapat
podium yang biasa digunakan Pak Beye dan Pak Jokowi yang langsung dari Istana.
Selain
itu ada tiga gambar dimana gambar pertama adalah gambar ke 7 presiden, kemudian
gambar 7 presiden bersama wakil presiden.
Dan
yang terakhir adalah gambar para pemain gamelan namun pemainnya adalah ke 7
presiden Indonesia.
Lepas
dari ruang diorama dan koleksi pribadi Presiden, kami lalu ke ruang koleksi
buku dari tokoh bangsa negeri ini dimana sebelum masuk ke ruangan tersebut di
luarnya terdapat beberapa barang yang masuk dalam kategori warisan budaya yang
diakui UNESCO.
Ada
wayang, Noken, Angklung, Batik dan pencak silat, barulah kami masuki ruang
koleksi buku dari ke 7 Presiden RI tersebut.
Selain
itu ada koleksi untuk wakil Presiden, ketika kami tiba terdapat koleksi Try
Sutrisno dan Jusuf Kalla.
Berhubung
ada rombongan anak SMP yang jumlahnya banyak sekali sehingga kami tidak cukup
leluasa untuk mengeksplor buku yang menjadi favorit pada tokoh bangsa ini.
Oh
ya kalian pasti nanya bagaimana cara masuk ke museum Kepresidenan atau Balai
Kirti kan, sini kami kasih tahu caranya.
Yang
pertama, calon pengunjung mengajukan surat permohanan berkunjung yang ditujukan
kepada :
Kepala
Museum Kepresidenan RI Balai Kirti
Komplek
Istana Kepresidenan Bogor
Jl.
Ir. H Juada No.1 Bogor.
Kemudian
jangan lupa mencantumkan nomor kontak telepon, email atau ponsel penanggung
jawab rombongan.
Lalu
melampirkan daftar nama calon pengunjung, kemudian surat pengajuan tersebut
bisa diantar langsung atau dikirim melalui email di
museumkepresidenan@gmail.com atau museumkepresidenanIndonesia@gmail.com
Yang
terpenting adalah surat pengajuan berkunjung ini paling lambat tujuh hari
sebelum waktu berkunjung.
Karena
terkait protokler yang ketat dan dijaga oleh Pasukan Pengamanan Presiden a.k.a
Paspampres maka para calon pengunjung harus perhatikan hal berikut ini.
Tata
tertib Pengunjung
1. Berpakaian sopan dan rapi.
Pria
: kemeja, celana panjang dan bersepatu
Wanita
: baju berlengan, celana panjang/rok panjang, gaun di bawah lutut dan
bersepatu.
TIDAK
DIPERKENANKAN memakai Kaos, baju tidak berlengan, celana pendek, rok mini,
jeans, pakaian tipis/ketat, dan memakai sandal.
Pengunjung
yang hadir harus sesuai dengan daftar nama yang diajukan.
DILARANG
Membawa
tas, ransel dan sejenisnya ke dalam museum
Membawa
makakanan dan minuman ke dalam museum
Menyentuh
dan atau memegang seluruh media atau koleksi yang ada di museum.
Membawa
senjata tajam dan obat obatan terlarang ke dalam museum.
INI
YANG PENTING, surat permohonan berkunjung dapat dibatalkan atau ditunda sewaktu
waktu apabila ada acara di lingkungan Istana Kepresidenan Bogor ataupun jika
pengunjung tidak menaati ketentuan pada Poin Poin yang telah ditentukan !.
Jam
kunjungan sendiri ada di hari Selasa hingga Jumat pada pukul 09.00 hingga 15.00
WIB atau Sabtu Minggu dari pukul 09.00 hingga 13.00 WIB.
Senin
dan hari libur nasional museum kepresiden atau Balai Kirti ini libur yang teman
teman.
Jadi
itulah perjalanan kami melihat dari dekat koleksi pribadi dari para Presiden
dan Wakil Presiden yang memimpin negara ini.
Dan
terima kasih kepada kaka kaka hebat dari Komunitas Historia serta tentunya kang
Asep Kambali dan juga Museum Kepresidenan yang telah memberikan kesempatan kami
untuk melihat koleksi pribadi presiden dan wakil presiden.
Sampai
jumpa di kesempatan berikutnya……