Sabtu, 02 Desember 2023

Berikut Penghargaan FIFA untuk Peserta Piala Dunia U17 2023

21223, 22.00 – Usai sudah gelaran Piala Dunia U17 2023 dengan keluarnya Jerman sebagai juara setelah kandaskan Prancis di drama adu penalti dengan skor 4-3.

Dengan keluarnya Jerman sebagai juara maka giliran beberapa pemain dan negara mendapatkan penghargaan dari FIFA sebagai bentuk apresiasi badan sepakbola dunia ini terkait gelaran Piala Dunia U17 2023.

Yang pertama dan yang dinanti adalah gelar top skor atau Golden Boot jatuh kepada gelandang Argentina Agustin Ruberto.

Walau negaranya, Argentina kalah dari Mali 0-3 pada laga peringkat ketiga, Agustin Ruberto tetap mendapatkan penghargaan individu karena aksinya di Piala Dunia U17 2023.

Agustin Ruberto menjadi top skor Piala Dunia U17 2023 dengan mengoleksi delapan gol, unggul atas Ibrahim Diarra dari Mali dan koleganya di Argentina, Claudio Echeverri.

Sementara untuk penjaga gawang terbaik sepanang gelaran Piala Dunia U17 2023 jatuh kepada kiper Prancis, Paul Argney.


Kiper Le Havre II ini sukses membawa Prancis menunju final Piala Dunia U17 2023 dengan hanya kebobolan tiga kali saja.

Dan yang terakhir adalah penghargaan Golden Ball atau pemain terbaik sepanjang gelaran Piala Dunia U17 2023 jatuh kepada Paris Brunner dari Jerman.

Berikut penghargaan FIFA dalam gelaran Piala Dunia U17 2023.

Juara - Jerman

Runner Up – Prancis

Peringkat 3 – Mali


Golden Ball – Paris Brunner (Jerman)

Golden Glove – Paul Argney (Prancis)

Golden Boot – Agustin Ruberto (Argentina) ***





Sumber photo: Twitter.com/FIFAWorldCup

Final Piala Dunia U17 2023, Prancis Gagal Revans Jerman Juara

twitter.com/FIFAWorldCup
21223, 21:10 – Laga final Piala Dunia U17 2023 hadirkan pertandingan antara Jerman melawan Prancis yang dimenangkan Jerman lewat adu penalti dengan skor 4-3.

Laga final Piala Dunia U17 2023 antara Jerman melawan Prancis digelar di Stadion Manahan Solo, Sabtu 2 Desember 2023.

Sejak laga dibuka oleh wasit Espen Eskas dari Norwegia, Jerman dan Prancis sama sama menyerang ke barisan belakang lawan dalam mencari gol pertama.

Permainan cepat dan menyerang diperagakan oleh Jerman dan Prancis dalam partai final Piala Dunia U17 2023 ini.

Jerman sejatinya membuka gol pada menit ke 3 bila saja gol dari Paris Brunner tidak dianulir oleh wasit Espen Eskas

Gol pemain asal klub Borussia Dortmund ini dianulir lantara Max Moerstedt dianggap lebih dulu offside dalam memberikan umpan sundulan di dalam kotak penalti.

Sejak gol Jerman dianulir, Prancis mencoba menekan pertahanan Jerman lewat skeman serangan balik.

Laga sempat terhenti sejenak di menit ke 11 ketika ada dua pemain yang tergeletak di lapangan masing masing pemain Jerman dan Prancis.

Prancis memiliki peluang bagus pada menit ke 21 melalui aksi individual dari Saimon Bouabre yang berhasil menggocek 2 pemain Jerman, Bouabre segera lepaskan tendangan melengkung dalam kotak penalti.

Namun tendangannya masih dapat ditepis kiper Jerman Konstantin Heide dan tetap menjadi kedudukan 0-0.

Dua menit setelah itu, giliran Jerman yang peroleh peluang lewat tendangan jarak dekat dari Noah Darvich yang manfaatkan umpan Brunner namun tendangannnya masih bisa ditepis oleh kiper Prancis Paul Argney.

Laga sempat terhenti kembali di menit ke 24, lantaran ada potensi pemberian penalti untuk Jerman dan wasit pun mencoba mengecek kembali via VAR.

Dan benar usai melihat VAR, penalti diberikan kepada Jerman usai bek Prancis Aymen Sadi dianggap melanggar Bilal Yacinkaya di areal terlarang

Paris Brunner yang maju sebagai eksekutor sukses menjalankan tugasnya setelah tendangannya salah dibaca oleh Paul Argney dengan bola mengarah ke sisi kanan gawangnya di menit ke 29.

Brunner pun merayakan golnya dengan selebrasi SIU ala Cristiano Ronaldo, Jerman pun unggul 1-0 atas Prancis.

Di menit ke 36, Jerman mendapatkan peluang usai mencetak gol kedua kali ini lewat Moerstedt.

Tendangan dari top Skor Die Mannschaft ini dari luar kotak penalti masih terlalu mudah untuk ditangkap oleh Argney.

Laga kembali terhenti di waktu tambahan 8 menit dengan adanya pengecekan VAR lantaran adanya potensi penalti bagi Jerman.

Namun, Wasit Espen Eskas tidak memberikan penalti kepada Jerman dan putuskan untuk melanjutkan laga dikarenakan pemain Jerman dianggap offside

Jerman nyaris menambah gol kedua bila tendangan Brunner dari dalam kotak penalti usai melakukan aksi individual yang menyisir pertahanan Prancis tidak ditangkap oleh Argney di menit ke 45+4.

Prancis berhasi memberikan tekanan kepada Jerman di masa waktu tambahan, namun hingga tambahan waktu habis dan wasit Espen Eskas meniupkan peluit tanda berakhirnya babak pertama dengan kedudukan 1-0 untuk Jerman.

Lepas turun minum, Jerman mendominasi permainan atas Prancis dan terbukti pada menit ke 51, dimana sang kapten Noah Darvich membawa Jerman unggul 2-0 atas Prancis.

Manfaatkan umpan silang Moerstedt memantul tanah yang gagal dijangkau Brunner namun datanglah Darvich yang tak terkawal segera menyambar bola dengan kaki kirinya.

Walau sempat diblok dengan kaki oleh Argney namun bola berhasil masuk ke gawang Jerman membuat unggul 2-0 atas Prancis.

Namun Prancis dalam membalas dengan cepat hanya berjarak 2 menit dari gol kedua Jerman lewat Bouabre.

Umpan terobosan Nhoan Sangui berhasil dimanfaatkan oleh Bouabres yang lolos dari jebakan offside, tendangannya menyusur tanah gagal dibendung oleh Konstantin Heide dan menjadi 2-1 untuk Prancis.

Laga kembali terhanti karena gol dari Bouabre dianggap berbau offside, namun wasit akhirnya tetap mensahkan gol dari pemain bernomor punggung 8 tersebut.

Prancis nyari samakan kedudukan pada menit ke 55 jika sundulan Yvann Titi tidak ditepis oleh Konstantin Heide dalam skeman sepak pojok.

Masuki menit ke 60, Jerman kembali tertekan oleh permainan Prancis dengan lahirkan sejumlah pelanggaran yang dibuat pemain Jerman.

Petaka bagi Jerman dimana pada menit ke 69 mereka harus bermain dengan 10 pemain setelah Winners Osawe harus mandi lebih cepat karena mendapatkan kartu kuning kedua berujung mereka usai melanggar Bouneb.

Sejak keluarnya Osawe, Jerman praktis memilih bermain dengan bertahan dan menahan gempuran dari para pemain Prancis.

Unggul jumlah pemain dimanfaatkan oleh tim asuhan Jean Luc Vannuchi ini yang akhirnya mampu samakan kedudukan menjadi 2-2 lewat aksi Mathis Amougou di menit ke 85.

Manfaatkan umpan silang mendatar Gomis Tidiam, Amougou yang tidak terkawal dengan mudah menendang bola ke gawang yang sudah kosong, 2-2 untuk Prancis.

Masuki waktu tambahan 10 menit, Jerman mencoba keluar dari tekanan dengan hasilkan dua peluang lewat David Odogu dan Moerstedt namun masih belum berbuah gol.

Hingga waktu tambahan habis dan wasit Espen Eskas meniupkan peluit tanda pertandingan berakhir dan dilanjutkan dengan tos tosan adu penalti.

Di babak penalti, Jerman menjadi pemenangnya dengan kemenangan 4-3 atas Prancis dimana Robert Ramsak, Moerstedt, Fayssal Harchaoui dan Almugera Kabar sukses menjalankan tugasnya sebagai eksekutor.

Namun sayang Paris Brunner dan Eric da Silva Moreira gagal menjalankan tugasnya. Sementara dari Prancis sukses dilakukan oleh Joachim Sanda, Ismaiol Bouneb dan Joan Tincres.

Sementara tiga eksekutor mereka, Nhoa Sangui, Bastien Meupoyou dan Gomis Tidiam gagal menjalankan tugasnya dengan sempurna.

Dan Jerman pun berhasil pecundangi Prancis untuk kedua kalinya setelah Final Piala Eropa U17 2023 yang berlangsung di Hungaria dengan skor 5-4 lewat adu penalti. ***