Jumat, 03 Juni 2022

Greysia Polii, Terima Kasih Legenda

Dok. PBSI
3622, 13:20 – Kabar mengejutkan datang dari dunia bulutangkis dimana salah satu pebulutangkis puteri putuskan gantung raket pada Minggu (12/6) mendatang

Adalah ganda puteri Indonesia, Greysia Polii yang telah mengambil keputusan untuk mengakhiri karirnya di dunia raket dan kock ini yang telah digelutinya sejak kecil dan bernaung di PBSI sejak 2003 silam

Hal ini disampaikannya kepada para jurnalis sebagaimana ndut baca pada sejumlah laman berita, walaupun belum resmi dan baru akan terrealisasi pada Minggu (12/6) beberapa jam sebelum final Indonesia Master berlangsung di Istora Senaya, Jakarta.

Grey mengucapkan terima kasih kepada sejumlah pihak termasuk PBSI yang telah menjadi rumahnya selama 19 tahun berkarir dengan sejumlah prestasi yang diraih baik individu maupun ganda.

Terungkap sudah teka-teki selama ini keberadaan dan kepastian dari Greysia Polii selepas Olimpiade bahwa dirinya putuskan akan gantung raket pada dua minggu mendatang lewat pertandingan testimonial yang akan berlangsung beberapa sebelum berlangsungnya Indonesia Master 2022 di Istora Senayan.

Ndut jujur kaget dengan keputusan ini, namun kalau melihat tayangan dan pertanyaan yang terlontar dari beberapa presenter televisi atau pernyataan beliau di televisi, sudah menggambarkan kondisi saat ini.

Siapa yang tidak kenal dengan Greysia Polii, perempuan kelahiran 11 Agustus 1987 ini sudah mulai masuk di pelatnas sejak 2003 serta sudah dipasangkan dengan beberapa pasangan puteri maupun putera.

Setahu ndut, maaf kalo salah diantara para pasangannya di ganda adalah Heni Budiman, Jo Novita, Vita Marissa, Meiliana Jauhari, Nitya Krishinda Maheswari hingga Apriyani Rahayu, namun bukan Greys panggilan akrabnya tidak menghasilkan prestasi untuk Indonesia bersama tandemnya.

Misalnya dengan Hani Budiman, dirinya peroleh medali perunggu di nomor ganda puteri Kejuaraan Dunia Junior 2004 di Kanada, dan menariknya dirinya juga meraih medali perak untuk kategori nomor ganda campuran bersama Muhammad Rijal.

Dengan Jo Novita membawa gelar juara turnamen individu BWF pertama di Philipines Open pada tahun 2006.

Saat dipasangkan dengan Nitya Krishinda Maheswari, ganda ini sukses naik podium juara individu seperti Thailand Opern, Chinese Taipei Open, Korea Open, Singapore Open dan puncaknya adalah emas Asian Games 2016 setelah kalahkan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dari Jepang.

Namun ganda ini harus berpisah pada Desember 2016 setelah Nitya alami cedera serius yang mengharuskan naik meja operasi.

Setelah ditinggal Nitya karena cidera, Grey sempat dipasangkan dengan beberapa pemain seperti Rosyita Eka Putri Sari dan Rizki Amelia Pradipta namun baru pada Mei 2017 dirinya dipasangkan dengan Apriyani Rahayu.

Dengan Apriyani langsung catatkan tren positif dengan juara Thailand Open dan Frech Open, serta runner up Hong Kong Open ditahun yang sama serta semifinalis New Zealand Open dan perempat final Korea Open.

Dewi fortuna terus menanungi pasangan yang beda 10 tahun ini terbukti pada SEA Games 2019 dirinya membawa emas setelah kalahkan wakil Thailand, Chayanit Chaladchalom/Phataimas Muenwong.

Di tahun 2020, ganda ini menangkan Indonesia Masters 2020 dan Spain Masters 2020 dan menjadi gelar terakhir mereka pada musim ini karena BWF batalkan sisa turnamen akibat pandemic.

Setelah tidak bertanding, pasangan Greysia/Apriyani awal musim 202 dengan gelar juara Thailand Open sebelum akhirnya meraih puncak prestasi dengan emas Olimpade Tokyo 2022 dengan catatan tidak terkalahkan pada babak penyisihan dan berlanjut di final dengan kalahkan Chen Qingchen/Jia Yi Fan dari Tiongkok dengan angka 21019 dan 21-15 dan memperpanjang tradisi emas di Olimpiade.

Ndut berharap Kaka Grey mau menularkan ilmu dan kemampuannya selama menjadi atlet kepada para juniornya entah menjadi pelatih atau motivator agar semangat tim puteri seperti saat kaka berlatih serta bertanding terpacu untuk mendapatkan prestasi yang membanggakan bangsa dan negara terutama pecinta bulutangkis Indonesia.

Kita nantikan acara testimoni dari Kak Grey dan rekan-rekan bulutangkis lainnya, ndut doakan semoga sukses untuk bidang barunya semoga tidak jauh dari lapangan badminton dan terima kasih atas permainan serta cerita indahnya di lapangan bulutangkis, Tuhan Berkati…

Kamis, 02 Juni 2022

Toulon 2022, Indonesia Bungkam Ghana

2622, 20:20 – Timnas Indonesia membuat kejutan dalam kejuaraan Toulon 2022 yang berlangsung di Perancis dengan kalahkan timnas Ghana dengan skor 0-1.

Turnamen yang kini resmi bernama Maurice Revello Tournament digelar di Stade Jules Ladoumegue, Vitrolles, Perancis.

Indonesia unggul lebih dulu pada menit ke-58 lewat pemain Persija Jakarta, Raka Cahyana yang berawal dari umpan Hokky Caraka yang tidak mampu diantisipasi oleh Kiper Ghana, Vicent Anane.

Bola dapat direbut Cahyana yang berada di kotak penalty langsung lepaskan tendangan ke arah gawang Ghana, 0-1 untuk timnas Indonesia.

Dengan hasil ini membuat timnas Indonesia berada di peringkat ketiga dengan nilai 3 sedangkan peringkat satu dan dua ditempatkan Venezuela dan Meksiko yang sampai tulisan ini dibuat belum bertanding.

Pertama, ndut haturkan selamat kepada pemain, pelatih dan official atas kemenangan berharga Indonesia di ajang bergengsi dan penuh pemandu bakat klub Eropa ini, semoga ke depannya dipertandingan terakhir bisa raih angka sempurna walaupun lawan yang dihadapi tidak mudah adalah Meksiko, tapi yang namanya sepakbola 90 menit penuh arti dan misterius.

Kedua, ndut haturkan salute dan selamat kepada kiper masa depan timnas Cahya Supriadi yang mampu hadang beberapa peluang Ghana untuk menjadi gol sehingga kita dapat unggul 0-1 hingga babak kedua berakhir dan juga salute kepada barisan belakang timnas kita yang berjibaku menghadapi serangan dari Ghana, anda layak dapat bintang di pertandingan ini.

Kita tahu kemenangan atas Ghana ini menjadi kemenangan bersejarah, kenapa ? seingat ndut, maaf kalau salah, karena pada edisi 2017 di turnamen yang sama, Egy Maulana Vikri dkk harus menelan tiga kali kekalahan, 1-0 dari Brasil, 2-0 dari Republik Ceko dan 1-2 atas Skotlandia

Selain itu Raka Cahyana mengikuti seniornya kala itu Hanis Saghara yang mencetak gol satu-satunya ke gawang Skotlandia pada edisi 2017 walaupun kalah dari anggota Britania Raya ini.

Ndut sich berharap timnas Garuda Muda dapat memberikan yang terbaik dan keajaiban pada pertandingan terakhir lawan Meksiko walaupun kita tahu bagaimana sepakbola Meksiko tapi tidak ada yang tidak mungkin, 90 menit punya cerita tersendiri, dan semoag keberuntungan menaungi Indonesia.

Kita nantikan saja pertandingan terakhir lawan Meksiko semoga ada keajaiban dan kita mampu lolos ke babak selanjutnya dan menjadi tim kejutan, semoga sukses kawan.. kami semua mendukungmu…