Senin, 01 November 2021

Badan POM Izinkan Vaksin untuk Usia 6-11 Tahun

11121,  16.00 – Ini kabar gembira bagi para orangtua yang miliki anak usia 6-11 tahun, dimana Badan POM secara resmi memberikan izin penggunaan darurat a.k.a. EUA vaksin Sinovac untuk vaksinasi kepada anak usia 6-11 tahun.

Sebagaimana ndut baca pada laman Badan POM, dimana sebelumnya badan ini mengeluarkan EUA penggunaan vaksin Sinovac untuk vaksinasi usia 12-17 tahun.

Vaksinasi untuk anak 6-11 tahun dilakukan mengingat pembelajaran tatap muka terbatas yang sudah dimulai.

Dalam uji klinis fase 1 dan 2 serta 2b menunjukkan imunogenisitas anak superior dibandingkan dewas, dimana hasil uji klinik dari vaksin Covid19 kepada anak-anak ini lebih kepada aspek imunogenisitas dan keamanan.

Sinovac menjadi vaksin pertama yang dapat izin untuk anak 6-11 tahun dan tidak menutup kemungkinan vaksin yang terdaftar di BPOM dapat digunakan anak 6-11 tahun.

Ndut menyambut gembira, Badan POM akhirnya mengeluarkan izin penggunaan daruat untuk vaksin anak usia 6-11 tahun, tentunya ini yang dinantikan para orang tua yang ketar-ketir untuk menyekolahkan anaknya karena bahayanya covid19.

Ndut sependapat dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia, dengan adanya izin penggunaan darurat ini setidaknya dapat menurunkan angka kematian anak karena covid19 dimana Indonesia lebih tinggi datanya ketimbang negara lain.

Dan kepada orangtua, jangan ragu untuk antarkan anaknya vaksinasi karena vaksinasi yang ada di Indonesia itu aman dan halal karena sudah lewati berbagai uji klinis dan juga fatwa dari MUI jadi apa lagi yang ditakutkan, segera vaksin untuk imunitas anaknya.

Kita nantikan aplikasi nyata di lapangan dalam hal vaksinasi kepada anak usia 6-11 tahun di sentra vaksin agar Indonesia bisa berubah dari negara pandemic menjadi negara endemic dan target 70% warga sudah divaksin pada akhir tahun terwujud.


G20 Lahirkan Leaders Declaration

11121,  14:55  - KTT G20 yang diselenggarakan di Roma, Italia telah berakhir dan menghasilkan deklarasi dari para pemimpin anggota organisasi internasional itu.

Sebagaimana ndut baca dari laman infopublik, Leaders Declaration terdiri dari 61 paragraf yang mencakup 26 isu yang menggambarkan tantangan perekonomian dunia termasuk situasi pandemic dan apa yang dapat dilakukan bersama negara anggota G20

Selain tantang perekonomian, ada beberapa isu yang masuk dalam deklarasi antara lain energi, Kesehatan, perubahan iklim, ekonomi digital termasuk perjalanan internasional.

Dalam bidang Kesehatan contohnya Indonesai salah satu negara yang mengusulkan pembentukan joint health and finance task force untuk membantu pendanaan, penanganan Kesehatan di kala masa pendemi.

Pada isu energi Indonesia memasukkan prinsip Common but differentiated responsibilities a.k.a. CBDR walaupun ada perdebatan yang mendalam saat membahas pengurangan emisi karbon dan penetapan time frame menuju net zero emission.

Dalam konteks energi Indonesia tekankan pentingnya pemenuhan komitmen pembiayaan iklim dari negara maju untuk negara berkembang seperti komitmen pembiayaan iklim USD100 miliar dari negara maju untuk negara berkembang serta pembentukan digital economy working group.

Ndut ucapkan selamat kepada Indonesia yang per 1 Desember nanti akan jadi ketua Presidensi G20 ditahun 2022.

Apa yang dihasilkan oleh para pemimpin G20 adalah sangat tepat apalagi di saat pendemi ini semua negara mengalami krisis lintas sector terutama dibidang Kesehatan dan ekonomi dimana banyak sekali tempat usaha tutup dan pengangguran semakin meningkat.

Ndut berharap deklarasi ini dapat disepakati dan dijalankan di negaranya masing-masing dengan kolaborasi lintas sector dan negara dalam mencapai apa yang di deklarasikan terutama pada isu tertentu seperti perjalanan internasional mungkin sesama anggota G20 bebas visa kunjungan bagi rakyatnya.

Kita nantikan tindakan nyata daripada pemimpin G20 ini di negaranya dalam menjaga bumi ini tetap asri dan menghilangkan emisi karbon agar tidak punah dan senasib dengan dinosaurus, lantaran perubahan iklim yang semakin nyata