11121, 14:55 - KTT G20 yang diselenggarakan di Roma, Italia telah berakhir dan menghasilkan deklarasi dari para pemimpin anggota organisasi internasional itu.
Sebagaimana ndut baca dari laman
infopublik, Leaders Declaration terdiri dari 61 paragraf yang mencakup 26 isu
yang menggambarkan tantangan perekonomian dunia termasuk situasi pandemic dan
apa yang dapat dilakukan bersama negara anggota G20
Selain tantang perekonomian, ada beberapa
isu yang masuk dalam deklarasi antara lain energi, Kesehatan, perubahan iklim,
ekonomi digital termasuk perjalanan internasional.
Dalam bidang Kesehatan contohnya Indonesai salah
satu negara yang mengusulkan pembentukan joint health and finance task force
untuk membantu pendanaan, penanganan Kesehatan di kala masa pendemi.
Pada isu energi Indonesia memasukkan prinsip
Common but differentiated responsibilities a.k.a. CBDR walaupun ada perdebatan
yang mendalam saat membahas pengurangan emisi karbon dan penetapan time frame
menuju net zero emission.
Dalam konteks energi Indonesia tekankan
pentingnya pemenuhan komitmen pembiayaan iklim dari negara maju untuk negara
berkembang seperti komitmen pembiayaan iklim USD100 miliar dari negara maju
untuk negara berkembang serta pembentukan digital economy working group.
Ndut ucapkan selamat kepada Indonesia yang
per 1 Desember nanti akan jadi ketua Presidensi G20 ditahun 2022.
Apa yang dihasilkan oleh para pemimpin G20
adalah sangat tepat apalagi di saat pendemi ini semua negara mengalami krisis
lintas sector terutama dibidang Kesehatan dan ekonomi dimana banyak sekali
tempat usaha tutup dan pengangguran semakin meningkat.
Ndut berharap deklarasi ini dapat disepakati
dan dijalankan di negaranya masing-masing dengan kolaborasi lintas sector dan negara
dalam mencapai apa yang di deklarasikan terutama pada isu tertentu seperti perjalanan
internasional mungkin sesama anggota G20 bebas visa kunjungan bagi rakyatnya.
Kita nantikan tindakan nyata daripada pemimpin G20 ini di negaranya dalam menjaga bumi ini tetap asri dan menghilangkan emisi karbon agar tidak punah dan senasib dengan dinosaurus, lantaran perubahan iklim yang semakin nyata