Jumat, 29 Oktober 2021

Izin Penggunaan Darurat Sinovac

2621,  13.00  - Disaat peringatan 124 tahun kelahiran Sultan Ibrahim Datuk Tun Malaka, angka penambahan berada di angka 5 ribu pasien.

Perhari ini, pasien positif ada penambahan 5,246 pasien total 1,831,773 pasien, yang wafat bertambah 185 orang menjadi 50,908 orang, sedang yang sembuh bertambah 6,022 pasien menjadi 1,680,501 pasien.

Badan kesehatan dunia, WHO terbitkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Sinovac setelah sebelumnya hal yang sama pada Sinopharm, vaksin ini bisa diberikan pada usia 18 tahun ke atas dengan efikasi atau kemanjuran 51% dengan dua dosis.

Dengan adanya izin penggunaan darurat Sinovac telah sama dengan Astrazeneca, Pfizer, Moderna, Johnson and Johnson, Sinopharm dalam menekan angka covid19 di dunia.

Ndut apresiasi dengan apa yang dilakukan WHO dalam memberikan izin darurat karena Indonesia menggunakan Sinovac dan bisa bernapas lega karena adanya pengakuan dari badan ini.

Ini juga kebahagiaan bagi calon jemaah umroh dan haji yang sudah divaksin dapat jalankan tugas mulianya setelah sebelumnya Saudi hanya menerima jemaah yang sudah disuntik dari perusahaan yang direkomendasi WHO.

Walaupun saat ini Saudi belum juga keluarkan daftar kuota haji untuk internasional, namun ada 11 negara yang diperbolehkan masuk ke wilayahnya untuk kunjungan wisata bagi warga asing.

Ndut sih berharap dengan adanya penggunaan darurat, warga Indonesia bisa aman bila nanti penerbangan internasional telah dibuka untuk bepergian tanpa rasa takut karena selama ini belum diakui oleh WHO vaksin yang digunakan, namun saat ini sudah.

Kita nantikan kelanjutan vaksin Sinovac ini dengan rencana umroh dan haji warga Indonesia yang kejar-kejaran dengan persiapan dan waktu yang sangat mepet semoga keinginan untuk umroh dan haji dapat terwujud.

Dan kepada dokter, perawat dan tenaga Kesehatan lainnya yang bekerja atau mengurus pasien covid seperti supir ambulans, kalian luar biasa dan kalian adalah orang pilihan untuk kerja seperti ini, salute ! *hormat ala Jepang* #bloggerlawancovid19 #terserahIndonesia.


Tak Mampu Bersihkan Ekor, Kepalanya Dipotong

 

“Kalau tak mampu membersihkan ekor, maka kepalanya akan saya potong" 


291021,  14.20  - Ada yang menarik dari pidato Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61, dan Sespimma Polri Angkatan ke-66 mengingatkan pimpinan akan kelakuan daripada anak buahnya.

Ini terkait dengan beberapa pemberitaan mengenai buruknya insitusi kepolisian belakangan ini mulai dari aksi ‘smackdown’ di Tangerang, menganiaya pengendara motor di Deli Serdang, menganiaya anggotanya di Nunukan, tembak rekannya di Lombok, hingga perkosa istri dan anak tersangka di Kotalimbaru, Sumut dan Parigi, Sulawesi Tengah.

Apa kabar polisi saat ini ditengah sorotan negative dimata masyarakat, masih ada Polri baik dan mengayomi masyarakat dikala kesusahan ?

Apa yang dikatakan oleh Kapolri ada patut diapresiasi ditengah setiap hari ada saja pemberitaan negative tentang kepolisian, dan ini harus menjadi pelajaran penting bagi para pimpinan dalam mengawasi perilaku anggotanya setiap penempatan.

Ndut setuju dan mendukung adanya tindakan pidana kepada anggota kepolisian yang ndut utarakan diatas agar tidak menjadi preseden buruk dimasa mendatang dan intropeksi diri masing-masing sebelum bertindak.

Termasuk adanya pungutan di dalam penjara kepolisian seperti yang dialami teman ndut pada tahun 2015 di salah satu kepolisian di Jakarta, soal uang kamar dan uang anak baru, serta mengevaluasi kegiatan kepolisian di malam hari yang selalu periksa ponsel tanpa ada izin dari pengadilan seperti kasus Ambarita.

Tapi apakah kepala yang dipotong ini akan dicopot dalam artian dipecat atau dimutasi non job, kalau mutasi non job mah tidak menyelesaikan masalah dan akan timbul lagi masalah di penempatan baru.

Cobalah contoh keteladanan dari Kapolri ke-5 Jenderal Hoegeng ditengah kesederhanaan namun mampu berani dan tegas, hal seperti inilah yang diharapkan masyarakat kepada kepolisian, adanya Hoegeng-Hoegeng era baru yang membuat masyarakat tidak takut untuk melaporkan apapun yang terjadi pada dirinya atau bersinggungan dengan institusi kepolisian.

Kita nantikan tindakan nyata kapolri dalam ucapannya, kalau tidak mampu membersihkan ekor maka kepalanya akan saya potong di lapangan, termasuk pemecatan dari sederet kasus yang ada saat ini ?