Jumat, 10 September 2021

Barista Indonesia Berjaya di Saudi Horeca 2021

Kemlu.go.id
10921, 11.27  - Indonesia kembali harum namanya setelah tiga warganya menjadi juara 1 hingga 3 pada kompetisi barista di Saudi.

Sebagaimana ndut baca di laman kemlu, Ryan, Yudha dan Joe menjadi juara 1, 2 dan 3 pada kompetisi barista Saudi yang diselenggarakan dalam pameran makanan, minuman dan hospitality bertajuk “Saudi Horeca 2021” di Riyadh, Saudi.

Selama 3 hari penyelenggaraan, para barista secara piawai menunjukkan keahliannya di hadapan juri yang berasal dari Saudi dan Yunani seperti membuat espresso, milk steaming, latte art dan pouring hingga meracik khas yang menjadi signature mereka.

Buah tropis seperti jambu, papaya, markisa yang dipadukan ciamik dengan biji kopi Aceh Gayo menimbulkan after taste dan aroma kopi yang berbeda dan ini memukau para juri hingga menyisihkan peserta dari Filipina, India, Nigeria hingga tuan rumah Saudi.

Saat ini ada sekitar 405 orang barista / roaster Indonesia yang bekerja di coffee shop dan roastery di Saudi, keahlian barista Indonesia sangat diakui oleh para pemilik kafe dan roastery di Saudi.

Ini kabar gembira, dimana kopi Indonesia mulai dilirik pasar Saudi, bahkan sampai ‘impor’ barista dan roaster dari negeri kita, ini membuktikan kopi dan para barista kita menjanjikan bagi negara lain dan kita sendiri dalam menambah devisa negara ditengah pandemic ini.

Kita tahu kopi kita sangat terkenal dan diakui oleh seluruh negara dan barista dunia, mulai dari Kopi Gayo di Aceh hingga kopi Wamena di Papua, ini membuktikan bahwa kualitas kopi tidak tidak bisa dianggap remeh lagi oleh dunia.

Saatnya kita membenahi alur distribusi mulai dari petani kopi, karena kita tahu bagaimana kondisi petani kopi saat ini, disaat kopi banyak minat tetapi kesejateraan mereka masih jauh dari harapan oleh karena itu kiranya perlu dibenahi alur dari roda penjualan kopi sehingga para petani tidak menjadi korban ditengah maraknya kopi.

Ndut berharap dengan adanya barista Indonesia mulai diakui oleh internasional, membuktikan bahwa pasar barista dan roaster negeri ini tidak bisa dianggap remeh lagi sekaligus ‘menjual’ produk kopi Indonesia di pasar internasional.

Kita nantikan seluruh coffee shop di seluruh dunia penuh dengan barista Indonesia dengan jualan kopi khas Indonesia, saatnya kopi Indonesia menjadi komiditi internasional.

Menikmati Makanan “Dewa”

301220, 11.28wita  - Menutup Liburan ala ‘Sultan Bali’nya Ubud ndut bersama keluarga mencoba masakan peranakan yang ada di daerah ini.

Ndut pun mencicipi makanan ‘dewa’ (baca: mengandung babi) nasi Hainan Samcan Goreng di Fu Shou Noodle Club lokasinya dekat dengan CIMB Niaga Ubud, resto ini berada di pojokkan agak menjorok ke dalam.

Fu Shou Noodle Club nama restonya, tampilannya pun seperti rumah-rumah kampung Tiongkok termasuk ada tampilan gerbang kuil, karena covid19 tampilan menu pun gunakan QR code atau ditempel seperti sampul majalah Tiongkok di dinding.

Kabarnya resto ini cukup popular di Ubud dan tutupnya usaha ini tergantung dari habisnya mie yang dijual, dan itu nyata saat sampai di Ubud mau makan siang ternyata restonya tutup.

Ketika cicip rasanya mantab jiwa, daging samchan gorengnya mantap juga, hanya sambalnya yang diberikan kurang dan aromanya kurang sedap, ketika nyicip pangsit yang dipesan ponakan rasanya enak, kuahnya gurih pokoknya nikmat sila mampir dan coba.

Makan selesai maka siap-siap pulang setelah ‘isi bensin’ dengan sangat nikmat, akhirnya sampai rumah pukul13.25wita.