![]() |
| Istimewa |
4921, 20.10 - Lagu kebangsaan Indonesia Raya bergema di Yoyogi National Stadium saat pertandingan final para bulutangkis paralimpiade Tokyo malam ini waktu Jepang.
Adalah
Leani Ratri Oktila dan Khalimatus Sadiyah meraih emas Paralimpiade Tokyo dengan
kalahkan pasangan ganda putri Tiongkok, Cheng Hefang / Ma Huihui dengan skor
21-18, 21-12
Prestasi
yang diraih Leani/Khalimatus di Paralimpiade mencatatkan sejarah dimana baru
tahun ini dapat emas setelah berpuasa selama 41 tahun, terakhir Indonesia bawa
emas dari Paralimpiade tahun 1980 di Arheim, Belanda.
Selain
itu juga sejarah yang kedua, menjadi ganda putri Indonesia pertama yang meraih
emas di ajang Paralimpiade ini sama dengan torehan prestasi dan sejarah yang
diraih oleh Greysia Polii / Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo kemarin.
Seperti
diketahui, Greysia Polii/Apriyani raih emas setelah kalahkan pasangan Tiongkok
Chen Qing Chen / Jia Yi Fan dengan straight game atas ganda putri Tiongkok ini
dengan angka 21-19, 21-15.
Istimewa
Ndut
apresiasi dengan apa yang diraih Leani dan Khalimatus di ajang Paralimpiade, tak
diduga lagi-lagi dari sector ganda puteri dan sama-sama baru tahun ini bisa
raih emas untuk pertama kalinya.
Ini
adalah prestasi luar biasa dan sejarah baru dunia perbulutangkisan, karena
selama ini yang ditargetkan biasanya dari sector tunggal atau ganda putra namun
tahun ini Tuhan berika mujizat dimana ganda putri mampu memberikan sesuatu yang
berarti bagi olahraga Indonesia.
Ndut
berharap bulutangkis bisa terus raih prestasi di ajang internasional apalagi waktu
terdekat adalah gelaran Piala Sudirman dan Thomas Uber kiranya bulutangkis Indonesia
bisa raih prestasi dan moga-moga bisa raih gelar tersebut, semoga.
Sekali
lagi selamat dan terima kasih buat Leani dan Khalimatus atas prestasi dan torehan sejarahnya,
sukses terus dalam ajang internasional selanjutnya, Tuhan Berkati.
